Komisi VI Dorong Proyek KCJB Selesai Sesuai Timeline

10-11-2022 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima (kanan) saat Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT KAI dan Direktur Utama PT KCIC. Foto: Oji/nr

 

Komisi VI DPR RI kembali melakukan pendalaman terhadap tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tahun 2022 sebesar Rp3,2 triliun. PMN tersebut berasal dari cadangan investasi tahun 2022 dalam rangka pemenuhan permodalan porsi Indonesia atas cost overrun proyek KCJB tersebut.

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan Komisi VI mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menyusun strategi mitigasi risiko atas pelaksanaan proyek pembangunan KCJB tersebut. Diketahui, proyek KCJB direncanakan akan mulai menjalani uji coba pada Juni 2023.

 

"Dan memastikan bahwa dengan tambahan Penyertaan Modal Negara tahun 2022 sebesar Rp3,2 triliun, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat selesai tepat waktu sesuai dengan timeline dan key milestone yang telah dipaparkan," ujar Aria Bima saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT KAI dan Direktur Utama PT KCIC membahas mengenai pendalaman tambahan PMN Tunai tahun 2022, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menambahkan bahwa Komisi VI akan mempertimbangkan keputusan persetujuan alokasi PMN tersebut pada rapat kerja dengan Menteri BUMN nantinya. Untuk itu, PT KAI diminta menyerahkan perubahan studi kelayakan proyek KCJB sesuai dengan Peraturan Presiden No. 93 tahun 2021 tentang perubahan atas Perpres No. 107 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.

 

Lebih lanjut, Aria Bima menekankan kepada KAI dan KCIC agar memastikan bahwa PMN tersebut nantinya benar-benar cukup untuk keberlanjutan proyek tersebut. Sehingga KCJB dapat selesai sesuai dengan timeline yang direncanakan. "Yakinkan timeline-nya bahwa Rp3,2 triliun itu selesai (proyek KCJB). Itu saya kira pertimbangan kenapa nanti forum politik ini akan bisa menyetujui ya, dan tidak ada PMN lagi, itu yang kita harapkan," harap Legislator Dapil Jawa Tengah V ini.(bia)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...